Loading...

Membangun Kebiasaan

Ada Sebuah iklan yang secara tidak sengaja saya baca pada saat browsing disalah satu website forum terkenal , bunyi iklan tersebut cukup menarik yaitu “cara cepat menjadi sukses dan kaya”, benar-benar judul iklan yang menggiurkan, siapa yang tidak mau cepat kaya dan cepat sukses.
Memang dijaman seperti ini, rata-rata semua serba instan dan cepat serta mudah, dari makanan instan (ribut masalah mie berkandungan kosmetik), minuman instan bahkan sampai ke masalah jasa pun harus instan dan mudah (4 tahun bergerak didunia customer service cukup ngerti point utama yang diminta dari konsumen yaitu cepat dan mudah).

Instan dan mudah memang bukanlah suatu yang terlarang atau jelek, tetapi jika itu merasuk pada mental dan karakter kita maka hal itu menjadi masalah serius dalam hidup kita. Mengapa saya berkata jika hal itu merasuk pada mental dan karakter kita akan menjadi suatu masalah? Karena kita harus sadar bahwa tidak semua hal dalam hidup kita dapat diselesaikan secara mudah dan instan.
Beberapa hal yang tidak bisa didapatkan secara instan dan mudah :

1. Good Habit atau kebiasaan yang baik Menurut penelitian, Untuk membentuk suatu kebiasaan diperlukan 6 minggu, 3 minggu untuk meninggalkan yang lama dan 3 minggu kemudian untuk membentuk yang baru. Kebiasaan yang baik tidak bisa didapat secara instan dan mudah, perlu proses berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. untuk kita bisa membaca Alkitab setiap hari diperlukan suatu proses yang berhari-hari dan secara terus menerus untuk bisa menjadi suatu kebiasaan bagi kita, oleh sebab itu kebiasaan yang baik tidak bisa dibangun dengan mudah dan instan, begitu juga berhenti dari kebiasaan yang buruk, juga perlu proses berhari-hari dan tidak mudah (seperti berhenti merokok, malas, dll). Dapat berhenti merokok dalam 1 hari adalah suatu kejadian, tetapi berhenti merokok sampai bertahun-tahun adalah kebiasaan baik. Membaca Alkitab 1 pasal sehari adalah suatu tindakan /kejadian, tetapi membaca ALkitab setiap hari adalah kebiasaan baik.
2. Sesuatu yang dilakukan sehari-hari secara normal seperti makan 3 kali sehari selama seminggu, dan itu sudah seharusnya dilakukan sehari hari selama seminggu dan minggu-minggu selanjutnya, tidak bisa kita makan sehari untuk seminggu berikutnya. Begitu juga dalam kehidupan rohani kita dan hubungan kita dengan Tuhan, sudah sewajarnya jika kita membaca Firman Tuhan dan berdoa setiap hari, bukan seminggu sekali karena memang hal itu harus kita lakukan setiap hari.
3. Keterbatasan dan keseimbangan tubuh manusia, jika kita melampaui keseimbangan itu dan keterbatasan itu maka yang terjadi adalah hidup kita tidak sehat. Kita secara normal makan 3 kali sehari (jika 1 kali makan 1 piring, maka 3 kali makan itu berarti 3 piring sehari) tetapi hal itu tidak sama dengan kita makan sekali 3 piring. Kita olah raga 1 jam setiap harinya selama 1 minggu (1x 7 = 7 jam seminggu) agar badan kita sehat, tetapi hal itu tidak sama dengan kita olah raga langsung selama 7 jam sehari untuk jatah 1 minggu. Dalam hal rohani, membaca alkitab 1 pasal tiap hari (jika bisa ? tiap orang berbeda ukurannya) selama seminggu (1x7 = 7 pasal / minggu) itu berbeda hasilnya dengan membaca langsung 7 pasal sehari untuk jatah 1 minggu. Semua ada batasannya dan keseimbangannya, jika kita langgar keterbatasan dan keseimbangan itu karena ingin instan dan mudah, maka yang terjadi adalah ke sia-siaan dan sesuatu yang tidak sehat.
4. Kualitas. Sesuatu yang berkualitas itu jarang yang dibuat secara instan dan mudah. Mungkin bukan kualitas secara fisik, tetapi kualitas secara nilai/ valuenya sudah berkurang. Contoh simple adalah batik yang dibuat secara tulis mempunyai harga lebih mahal dari batik yang dbuat dengan cara cetak (karena tulis memerlukan upaya dan waktu), lukisan tangan berharga lebih mahal daripada lukisan hasil print dengan printer paling mahal meskipun gambar yang ditampilkan sama atau yang print itu adalah gambar karya Leonardo da Vinci. Proses itu membentuk kualitas, dan proses itu perlu waktu serta tidak mudah. Kualitas dalam kita yang terpenting adalah karakter dan mental, kedua hal tersebut tidak bisa jadi dalam semalam, tetapi perlu proses bertahun-tahun untuk kita bisa jadi seperti sekarang ini.
Genereasi pertama Bangsa Israel yang keluar dari Mesir gagal masuk ke tanah perjanjian karena masalah kualitas karakter dan mental mereka. Mereka gagal menyadari bahwa proses perjalanan dan kejadian yang mereka alami bukanlah hanya masalah hasil semata (sampai ketanah perjanjian) tetapi lebih terutama pada proses karakter dan mental mereka. Bagi Tuhan Hanya dibutuh kan 1 malam untuk mengeluarkan Israel dari Mesir, tetapi dibutuhkan 40 tahun dan habisnya 1 generasi untuk mengeluarkan Mesir dari Israel. Tuhan adalah pencipta manusia, DIA lah yang paling mengerti tentang manusia serta bagaimana cara membentuk manusia dan hal itu pun DIA tahu bahwa tidak ada cara instan dan mudah untuk menghasilkan karakter dan mental yang berkualitas.
5. Iman dan percaya kita kepada Tuhan. Point ini kedengarannya aneh, tetapi hal inilah yang diajarkan Tuhan dalam hidup kita. Dalam Doa Bapa kami yang diajarkan oleh Tuhan Yesus ada tertulis “dan berikanlah pada kami hari ini makanan kami yang secukupnya,” pernahkan kita bertanya mengapa Tuhan mengajarkan untuk kita meminta hanya untuk 1 hari saja? Bukankah lebih efisien jika seminggu atau sebulan sekaligus (kalau kita belanja bulanan atau mingguan agar tidak merepotkan). Mengapa? Apakah takut rusak kalau sebulan? Atau takut kita habiskan kalau sebulan (bagi yang bocor dalam belanja)? Jawabanya tentu bukan semua diatas, tetapi yaitu Tuhan ingin mengajarkan kita untuk selalu percaya dan beriman akan hari depan dan menikmati hari ini. Seperti besok kita tahu bahwa matahari akan terbit, seperti itulah Tuhan ingin kita percaya kepada-NYA tentang masa depan kita setiap harinya. Iman dan percaya Kepada Tuhan itu perlu dibangun setiap hari, tidak ada iman yang di dapat secara instan dan mudah, dasar yang teguh perlu waktu dan proses yg tidak mudah (tapi ingatlah bahwa DIA selalu berada disisi kita dan setia meskipun kita tidak setia padaNYA).
Bagi yang sudah atau sedang mengalami proses iman dan percaya ini pasti mengerti bahwa percaya dan beriman kepada Tuhan akan masa depan kita dan menikmati hari ini adalah hal yang sulit (saya pribadi pernah mengalaminya dan saya bersyukur akan proses tersebut serta bersyukur atas penyertaan-NYA dan kekuatan dari-NYA).
Bagi Tuhan bukanlah suatu yang susah untuk dapat mengubahkan kondisi kita, dari berhutang menjadi kelimpahan, dari sakit menjadi sehat, dari terikat menjadi bebas, tetapi untuk mempertahan kan kondisi kita agar tetap berkelimpahan, sehat, dan bebas itu perlu suatu karakter dan mental berkualitas yang didapat dari kebiasaan baik dan proses yang terjadi sehari-hari.
Untuk tidak terlilit utang lagi, diperlukan pengendalian diri dan manajeman keuangan yang baik, untuk menjaga kesehatan, diperlukan olah raga teratur dan menjaga makanan, untuk bisa bebas diperlukan pengendalian diri yang tinggi dan perubahan karakter dan metal, semuanya itu diperlu dipelajari dalam waktu lama dan proses yang tidak mudah. Bagi yang sedang menunggu suatu jawaban atau mujizat (keuangan, karir, masa depan, dll) ingatlah 1 hal, yaitu Tuhan tidak berfokus pada hasil akhir/berkat (bagi DIA hal itu mudah sekali) tetapi ingatlah segala yang terjadi itu adalah proses bagi kita agar kita “mampu” menerima “tanah perjanjian” yang Tuhan sediakan dalam hidup kita (DIA tidak pernah mencari buah, tetapi DIA mencari pertumbuhan, buah akan otomatis jika ada pertumbuhan yg baik). Jangan menjadi lemah dan tawar hati, tetaplah setia dan janganlah mengandalkan kekuatan sendiri dalam segala hal, karena DIA lah yang memampukan kita menghadapi semuanya itu.
TUHAN MEMBERKATI
Rahadian Chandranata, 11 Oktober 2010

Artikel Yang Berhubungan



0 comments

Post a Comment

salam kenal..
Kita mungkin tidak saling kenal, namun dengan meninggalkan pesan di sini berarti kita telah menjalin persahabatan baru.... Komentar teman2 semua sangat saya harapkan dan hargai..Trimakasih.

Hosting Unlimited Indonesia

link exchange & Directories